Friday, November 25, 2005

Buat Kiki dan Wiwid

Kiki mau merit di January.
Dia suka beberapa puisiku.
Minta dicollect dijadiin satu buku kecil.
10 X 20cm dengan cover foto dia sama Wiwid.
Buku itu nantinya akan menjadi souvenir buat para tamu.
Warnanya krem dengan nuansa gold.
Dia juga minta aku bikin kata pengantarnya setelah di lembar pertama yang isinya QS Ar Rum : 21 dan QS Al Furqan : 54.
Hari Senin kemarin katanya dah naik cetak.

SEKELUMIT BUATMU dari Kiki untuk Wiwid.
Tulisan ini sungguh-sungguh muncul dari dalam hati.
Hanya salah satu bentuk ekspresi cinta saya kepada kamu.
Kita menikah sekarang, hari ini.
Jakarta, 14 January 2006.
Saya sungguh-sungguh bahagia.
Dua tahun kita saling tau, saling kenal.
Selama itu juga kita menjalani hari dengan hal yang menyenangkan bahkan yang tidak mengenakkan.
Sampai sekarang, sampai nantipun, saya ingin kamu tahu bahwa hidup saya berubah ke dalam satu bentuk kehidupan yang sungguh indah begitu kamu telah menjadi satu laki-laki yang sangat istimewa di hati saya.
Laki-laki yang sempurna dalam mencintai saya.
Laki-laki yang tanpa sedikit keraguanpun membuat saya yakin menyerahkan cinta yang dianugerahkan-Nya kepada saya hanya untuk kamu.

SEKELUMIT BUATMU dari Wiwid untuk Kiki.
Melalui 'Kado Perkawinan' ini, sangat ingin aku berbagi dengan siapa saja tentang apa yang aku rasa, aku pikirkan dan aku harapkan selama kamu berada di hati.
Kamu adalah napas kehidupan yang akan terus aku hirup dan sampai nanti kubawa terbang ke arah Tuhan.
Sekarang, aku bukit tempatmu tiduran.
Dan mulai besok, aku akan mengajakmu ke gunung, melihat bianglala.
Atau mengajakmu ke pantai, melihat gelombang.
Mari kita selalu bersama dengan nyanyian cinta.
Mungkin terlalu berlebihan, tapi aku tidak akan mau mengubah satu patah katapun seandainya mungkin.
Dengan tulus ikhlas, aku cinta kamu.
Cinta karena Allah semata.

Buat Kiki dan Wiwid.
Terima kasih sudah mau menjadikan puisiku sebagai media berbagi rasa dengan sahabat dan kerabat kalian.
Dan, semoga kalian berdua bahagia.
Amin.

Thursday, November 24, 2005

Reality of Life

dawn breaks, the moon is banished
the sun rises, the world awakens
its people hurry by, cacophony of noises
...nothing has changed
life goes on
it's hard to accept but losses are personal
the world doesn't weep with you
when a person dies, another takes his place
the pain of death and the joy of birth
they contrast greatly
but sadly related
for the creation of life is accompanied by
the question of death
but why?
outside it starts to drizzle,
a rainbow is formed but the heart still mourns..
losses are personal, life continues
but why does it have to be so?

Tuesday, November 15, 2005

CINTA MEDUSA

Cinta bisa jadi sabar dan baik, tapi juga bisa bergelora, pahit dan merusak.
Yang dapat memberikan kasih sayang tapi juga bisa menghancurkan kita berkeping-keping.

Seperti Medusa, tokoh antihero dari Yunani yang memangsa anak-anaknya sendiri dan buat saya ia adalah icon yang seharusnya bisa jadi pembelajaran buat semua perempuan bahkan juga laki-laki.

Medusa adalah seorang pendeta wanita yang cantik dan tidak berdosa di Kuil Athene.
Seorang dewi yang punya semua sifat positif dari seorang ibu muda.
Tapi kemudian ia dirayu, diperkosa oleh dewa laut Poseidon.

Athene, yang marah dan cemburu, mengubah Medusa menjadi Gorgon yang mengerikan, seorang wanita yang penuh kebencian, rambutnya menjadi sekawanan ular yang meliuk dan pandangan matanya dapat mengubah kaum pria menjadi batu.
Medusa hidup selama berabad-abad sebagai lambang paling kuat dari wanita yang dilukai dan dari kemarahan yang sengaja dilepaskan.

Dalam mitos Yunani yang asli, ketika Medusa dipenggal oleh pahlawan Perseus ( kuda bersayap Pegasus terlahir dari badannya yang telah mati ) dan darah yang menetes dari lehernya yang terpenggal ternyata mempunyai kekuatan penyembuh.

Medusa sendiri, sering dianggap memiliki dua sisi - buruk dan berbahaya, juga sumber kesuburan dan inspirasi-.
Dia adalah sisi gelap dari wanita sebagai ibu dan objek seksual, tapi dia juga punya potensi kekuatan pengubah yang luar biasa besarnya.

Dari situ seharusnya kita bisa belajar antara kebaikan dan kejahatan, perlawanan dan godaan, kewarasan dan kegilaan, ekstase dan kehampaan, cahaya dan bayang-bayang, cinta dan kehilangan...

Ada deskripsi tentang cinta yang sampai sekarang masih menjadi top of mind di kepala saya.
Definisi termasyur dari St. Paulus dalam kitab Perjanjian Baru.

' Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
dan bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada manfaatnya bagiku.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan'.
I Korintus 13: 4-8

Damn.... I do fall in love rite now.
Terhadap apapun itu.

Tuesday, November 01, 2005

note from sms

Oca, kalimat-kalimat ini ada di catatan kehidupan saya :

- ketika aku mohon kekuatan, Allah memberikan aku kesulitan sehingga aku kuat.
- ketika aku mohon kebijaksanaan, Allah memberikan aku masalah untuk aku pecahkan.
- ketika aku mohon kesejahteraan, Allah memberikan aku akal untuk berpikir.
- ketika aku mohon keberanian, Allah memberikan aku bahaya untuk aku atasi.
- ketika aku membutuhkan cinta, Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk aku tolong.
- ketika aku mohon bantuan, Allah memberikan aku kesempatan.
aku tidak pernah menerima apa yang aku minta tapi aku menerima apa yang aku butuhkan.

*thats from my lovely supervisor: Amalia Susilowati...
thanks Mbak, for sharing your personal thought.