Thursday, May 24, 2007

hyperealistic

buku itu ditutup
sekarang dan sampai nanti
agar tak perlu lagi kutau waktu
atau siapa
atau bagaimana
pejamkan mata
bukan bermimpi
karena mimpi tak lagi jadi proyeksi realitas
aku haus lebih sekedar realitas
pun bukan ketaknyataan
return to innocence
rigid
aku pernah seperti ini
dan akan kembali
seperti ini


*dont ask more when you read this.

Wednesday, May 23, 2007

kamis ato jum'at?

:yuk?
kapan?
:minggu ini
:kamis ato jum'at gitu
kita liat yaa..
:kabarin sebelumnya, ok?
pasti
:jadi jakarta yaa?
iya
:kamis aja boleh gak?
:biar gak kelamaan
:bentaran aja
:boleh ya?
jum'at aja deh
bisa gak?
:hmm, kayaknya bisanya siang
duh, siang gw kayaknya ada meeting
gimana ya?
malem aja?
:itu dia, pengen banget, tapi gw gak bisa
:hhh, susah beneeer..
ya dah minggu depan aja, gimana?
:yaaaah, jadi lama lagiiii...
abis mau gimana?
:oke, hari apa?
kamis ato jum'at gitu?
:haaa? lama beneeeer...
mau apa nggak?
:iya deh
:di mana?
medan
:hah?
kenapa?
:gpp
:jadi kita ke medan ?
iya
:oke
:cuma tetep usahain kamis ini yaa?
iya
kalo bisa
:see u
c u


*nice to meet you.

Tuesday, May 15, 2007

the answer

when i see you, my voice fails
my tongue is paralyzed
a fiery fever runs through my whole body
itu jawabanku
dan asal kamu tau,
film itu kadang lebih nyata daripada realita
kelirnya lebih clear

*answering you. lets create moments. when?

Wednesday, May 09, 2007

telepati

(gosh, mesti yaa pergi ke situ?)
(ah, cuek aja.. gak penting, sebentar juga kelar)
(telat gak yaa, pasti semua dah pada nunggu)
(hmmm, kepaksa deh nelpon ni anak)
'gw dah mo sampe nih, 5 menit. tunggu di bawah yee!'
"iya, kita turun"
(suaranya..)
(hmm, jangan deket-deket gw deh ntar kalo bisa, amiiin)
(hayyyah, dah sampe deh..)
(tu dia... deg-degan gini)
"haaaiii... gak lama khan?"
'gak sih'
(plisss, jangan duduk di situ...)
"gw di sini yak?"
(ya ampuuun, mati gue.. orangnya di sebelah gue)
"pa kabar?"
'baik'
"gak nanya kabar gw?"
'hahaha, pa kabar lo?'
"kangen ma lo"
(ya ampuuuun...)
(speechless)

Saturday, May 05, 2007

flashback

Dalam setengah kegelapan.
Sejauh mata memandang, hanya sebuah padang rumput yang luas.
Hanya hamparan tanah yang menyatu dengan langit di kejauhan horizon bumi.
Angin tiba-tiba bertiup kencang.
Membuat ilalang menari seirama dengan rambutku.
Aku tidak sendirian rupanya.
Sepertinya ada seseorang berdiri di arah jam sebelas.
Tidak terlalu jauh.
Tidak jauh.
Dari sudut mata kiriku kulihat ia menghampiri.
Semakin dekat.
Dekat.
Kini aku melihatnya.
Seorang yang belum pernah kukenal tapi terasa sangat dekat.
Tersenyum padaku, memberikan selembar sutra panjang biru muda.
Kukuku sekilas tersentuh jari kasarnya.
Ia bicara lewat gerakan.
Sebuah rasa...
Begitu kuat.
Begitu kuat menarik sampai ke jantung.
Rasa hangat itu sangat familier.
Secepat kilat aku melempar mataku ke langit.
Terlambat.
Tiba-tiba terbutakan.
Dadaku semakin sesak.
Terlepas kembali sutra dari genggaman.
Kali ini ia melilitkannya ke bahuku.
Harum dirinya semakin menyesakkan.
Melebur dalam nafasku.
Jarinya membenarkan aturan rambutku.
Sebelum akhirnya berlalu.
Aku tersayat.

Friday, May 04, 2007

asmaradana

antara cemara ada suara
antara kita semata dusta
sejak semula kupaksa terima
perlakuan sedemikian rupa
aku mesti suci
kau bebas zinah berkali-kali
bagaimana mungkin hawa berbagi
sedang tuhan mihak lelaki

bila antara cemara ada dusta
selaknat apa antara kita
..


*inspired by a friend's story