Tuesday, February 12, 2008

kita suatu ketika

Ketika ditanya cinta itu artinya apa, aku cuma diam.
Seketika lidahku mengalami disorientasi rasa. Pikiranku seperti dikebiri.
Tidak ada pertanyaan yang paling susah dijawab selain apa itu cinta dan seperti apa bentuknya Tuhan.
Sampai habis berbatang kretek dan nyeri di jidat karena lama mengerut mencari jawaban tetap saja tidak terdefinisikan.
Sebuah pertemuan dengan durasi yang panjang dengan sedikit perbincangan kurasa hanya akan meninggalkan abu-abu di meja.
Mm, mungkin cinta cuma bisa dirasakan, seperti kata kebanyakan orang.
Susah didefinisikan.
Begitu akhirnya yang keluar.
Kemudian kau bertanya lagi, seperti apa rasanya cinta.
Aku tersenyum.
Kau menatapku dengan matamu yang menyenangkan.
Seperti apa rasanya, Ca?
Seperti yang kau rasakan ketika aku menemanimu di sini mungkin...
Dan kini kau tertawa, kemudian terdiam.
Jadi masih belum bisa jawab apa artinya cinta?
Aku menggeleng.