aku sering bertanya tentang satu hewan
dulu
yang katanya tidak pernah ada
tapi aku melihatnya
dalam mimpiku semalam
gerakannya anggun
memandang tenang dengan matanya yang jernih
hadir dengan segala kesuciannya
meninggalkan cukup ruang
yang dikosongkan oleh cintanya
ia berdiri tegak
dan tetap tidak butuh eksistensi
aku memberinya makan
bukan dengan biji-bijian
tapi dengan kemungkinan akan keberadaannya
di sini
bersamaku
dan
itu memberinya banyak kekuatan
hingga dari keningnya tumbuh tanduk
satu tanduk
ia tumbuh menyerupai perawan
putih
bercahaya
di dalam cermin
dan di dalam dirinya sendiri
kemudian
ia menciumku dengan senyumnya
ciumannya menumbuhkan dua sayap
di punggungku
kemudian ia terbang
berputar sebentar di atas kepalaku dua jengkal
ia tertawa
tawanya mengajakku pergi
bersama
selamanya
dan
aku terbangun
dengan cerita dunia unicorn
di tanganku