Pertemuan sekelebat yang sepertinya akan berkepanjangan. Pertemuan milik kita.
Pertemuan singkat namun mendalam dan susah dicerna. Seolah waktu menyediakan wadahnya terus menerus.
Untuk hanya sekedar bertatapan. Pandangan yang sarat keinginan.
Keinginan berdekatan, sekedar menyentuh tangannya yang kasar karena aus tergesek stick golf, menghirup wangi samar tubuhnya, menikmati bersama asap rokok marlboro lights, bertukar tawa cerita diselingi ciuman kecil.
Keinginan yang menjadi berkepanjangan tanpa alasan yang pasti pun.
Alasan hanya semakin mematangkan rindu yang terus saja membuah.
Rindu meliurimu.
'Biar kukunci rindu ini di sini, sampai pertemuan selanjutnya' begitu mauku.
Tapi waktu tak pernah tau diri, selalu menghantarkan rindu terus menerus.
Terus menerus.
Pertemuan sekelebat yang sangat adiktif.
Sarat rasa tanpa harus bermakna.