Pertemuan yang sederhana.
Sesederhana ceritamu tentang masa kecil.
Diiringi senyum dan tawa.
Tawa yang sederhana.
Diselingi ledekan dan celetukan jail terhadapku.
Yang juga sangat apa adanya.
Semua kesederhanaan itu berakhir ketika tercipta sebuah blank spot.
Area kosong yang seketika mematikan waktu.
Yang membuat kita kehilangan kata.
It became an unverbally talking.
Hingga kini..
Saling menatap, menjadi sebuah kebutuhan.
Menjadikan sebuah rasa yang sebenarnya juga sederhana.
Tapi tidak untuk sebuah kondisi yang tidak sederhana.
Hingga kita kesulitan menyederhanakan apa yang ada.
Apa yang kini ada.
Di antara kita.