Nyaris tidak terpikir olehku semula.
Bahwa suatu saat aku mesti berada di hadapanMu...
penuh tafakur.
Dan betapa karenanya aku mesti bersyukur.
Assalamu'alaikum, ya Rabb...
Inilah aku,
mengetuk-ngetuk pintuMu.
Betapa aku mesti bersyukur,
atas semua yang terlimpahkan.
Betapapun dosa dan kealpaan telah senantiasa kubuat juga.
Inilah aku,
menghadapi begitu banyak coba.
Masih berharap jalan akan tetap lapang,
selalu dibukakan.
Biarpun sering aku tertabrak,
atau malah menabrakkan diri.
Betapa aku mesti bersyukur.
Untuk Kau selalu ada.
Di sini.
Besok aku ingin bertemu.
Bertamu di depan rumahMu.
Terima aku.
Itu saja.