Monday, January 05, 2009

happy reading

happy new year.
happy birthday.
happy anniversary.
happy...

ketika beberapa orang terdekat ngirim sms ato email yg berisikan kalimat-kalimat di atas tadi pada saat tertentu ke gw, sampai sekarang -terusterang- gw masih suka bertanya-tanya, kenapa harus kata happy yang konsisten ada menyertai momentumnya.

sebegitu inginnya kah orang lain melihat kita bahagia?
melihat kita tertawa, senang? happy?

hmm, berarti happy itu identik dgn rasa gembira, senyum, tawa.. yaa?
pantesan koleksi foto-foto di setiap keluarga kebanyakan berisi moment-moment yg memasang wajah riang.
semua ingin dikenang sebagai orang yg bahagia.
orang yg happy.
pesta ulang tahun.
wisuda.
pernikahan.
acara kumpul-kumpul.
liburan.
dan hampir jarang sekali gw liat foto pemakaman ato suasana duka lainnya.
karena mungkin duka sama dengan kesedihan.
kesedihan adalah sebuah aib.
dan yg pasti gak mungkin kita bilang ke orang yg sedang berduka, happy berduka cita yaaaa...
hehehe, lucu kedengarannya.

konsep kata happy tadi masih aja iseng mengganggu pikiran gw yg suka sok menganalisa ato nyoba berteori barangkali-barangkali sehingga banyak kemungkinan yg malah jadi basi dengan sendirinya.
terus terang, gw sama sekali gak happy waktu harus killing time sambil nunggu jalanan gak macet di sebuah kafe yang di depan pintu masuknya ada tulisan happy hour gede-gede.
soalnya gw baru happy kalo minumannya gak cuma 20% diskon ato buy 1 get 1 free tapi happy kalo gratis :)
apalagi kalo gak ditemenin sama orang yg enak diajak ngobrol.
uh, that's really not a happy ending story of the day banget.