Wednesday, November 25, 2009

libur sepertinya akan tiba...

Seems like it is time to have a break from my hectic schedule.
Hecticcc?? A break??? Hahaha, cuma bisa geleng-geleng kepala...

Betapa yaaa, manusia itu diberikan 365 hari oleh Yang Maha Kuasa yang dipakai untuk hidup dengan bekerja, yang mungkiiiiiiin cuma maksimal 20% bisa dibuat bersenang-senang.

Well, kecuali buat beberapa teman yang kebetulan makmur -bersyukurlah- bisa membuat 365 hari itu menjadi hari yang bukan mayoritas terisi dengan banting tulang, peras keringat atau pun mengernyitkan kepala... they're doing yang katanya some professional working juga siiiiyh : lunch meeting, lobbying, launching party, socializing dan setipenya dan setipenya :)

Eniweeeeii, lusa libur, plus 2 hari week end, jadi ada 3 hari libur.
Where will you be?
I am working on week end for sure, peduli amat tanggal merah.

Saturday, October 17, 2009

at party last night

and
it's your smile..
your face
your lips
that i miss
...

Thursday, July 16, 2009

temui aku di sana.. nanti

tidurlah.. biar aku menemani dari sini
sudah selesai ceritaku tentang pagi
yang menjemput siang dan mengawal malam
sekarang ingin mengambil satu bintang
untuk kau bawa tidur
biar pendarnya menghiasi mimpimu

tidurlah, mimpi yang indah..
temui aku di sana
nanti

Wednesday, April 15, 2009

dreams

when the time runs out
i will come around through the backstreet of my mind
looking and fighting for the dreams i shouldn't have
my heart, my song, my sunshine and my moonlight
then it's funny how i didn't know it
burn on the water
flood on the fire
and it's bleeding without blood
it hurts without pain
my moon..
i'm on my knees, empty
begging for the flowers that wouldn't bloom
and for the melody that never played in rhythm

Thursday, April 02, 2009

wanna shoot the moon?

temani aku malam ini
.. dan malam-malam seterusnya, harapku
seperti bintang yang selalu menemani bulan
dan katamu, aku adalah bulanmu
bulan selalu mencintai malam
walau malam kini menjadi perih
tidak seperti malam-malam yang lalu
yang selalu jadi monolog ritual
di antara siaran discovery channel
atau di tengah ketukan bola-bola bilyar
dan selalu berakhir dalam kekenyangan yang flat
temani aku malam ini
paling tidak malam ini saja
karena aku selalu berselera dijahati wangimu
ingin kuhirup sampai tuntas
walau kutau tidak akan pernah terpuaskan
tapi paling tidak malam ini
.. beri aku sedikit saja

Tuesday, March 31, 2009

yang aku mau

Kemarin aku bisa mendengar kamu bernafas di bahu kananku.
Merasakan hangat udara pendek-pendek menyapu kulit.
Disusul lembut bibirmu.
Hari ini aku masih mendengar tarikan nafasmu menciumi rambutku.
Merasakan getar jarimu di beberapa helainya.
Disertai pelukan nyaman.
Aku mau itu terus.
Karena aku mulai kecanduan.
Akanmu.

teringatmu

aku teringatmu.
bukan mengingatmu.
tidak perlu effort menghadirkanmu di kepalaku.
slide by slide akan bermunculan begitu saja.
tentangmu, kemarin.
hari ini.
besok.
susah sekali untuk sebentar saja tidak teringat.
tidak pernah bisa walau sudah usaha.
sama percumanya mungkin seperti berusaha untuk menang main petak umpet di tempatmu dulu.
akan sangat melelahkan berusaha untuk menang.
terlalu luas area yang harus dilewati dan terlalu banyak rintangan yang harus diatasi.
sama luasnya seperti alam pikirku.
seluas alam nuraniku.
dan keluasan itu bukan keluasan yang kosong.
berjuta-juta kamu dan segala tentangmu ada di sana.
pun begitu tak pernah berhenti aku terus memadatinya denganmu.
lagi.
dan lagi.

Monday, March 30, 2009

awal hingga kini

Pertemuan yang sederhana.
Sesederhana ceritamu tentang masa kecil.
Diiringi senyum dan tawa.
Tawa yang sederhana.
Diselingi ledekan dan celetukan jail terhadapku.
Yang juga sangat apa adanya.
Semua kesederhanaan itu berakhir ketika tercipta sebuah blank spot.
Area kosong yang seketika mematikan waktu.
Yang membuat kita kehilangan kata.
It became an unverbally talking.
Hingga kini..
Saling menatap, menjadi sebuah kebutuhan.
Menjadikan sebuah rasa yang sebenarnya juga sederhana.
Tapi tidak untuk sebuah kondisi yang tidak sederhana.
Hingga kita kesulitan menyederhanakan apa yang ada.
Apa yang kini ada.
Di antara kita.

Sunday, March 29, 2009

pool-ing with you in mind

Bola ke-9 selesai.
New game again.
Sudah permainan yang ke-5.

Sendiri.

Melampiaskan marah pada bola-bola yang padahal selalu setia untukku.
Sebelum memukul bola-bola itu, aku selalu bertanya pada mereka.
Pernahkan kau merasakan begitu rindunya dirimu sampai membeku jemarimu?
Oo, tentu saja tidak pernah.. kau tidak memiliki jari.
Rindu sampai melunturkan warna yang tertattoo di kulitmu mungkin?
Hmm, tentu tidak juga.
Karena kalian pasti akan selalu bertemu.. bola warna-warni, bola putih dan stick.
Yeah, threesome bahkan.
Kalian tidak tau artinya rindu.
Itu sebabnya aku marah.
Marah karena merasa rindu.
Marah karena menjadikan kalian bisa saling bertemu.
Marah melihat betapa rindu versi kalian terlampiaskan.

Bola ke-9 selesai.
New game again.
Permainan ke-7 sekarang.

sesuatu yang sempurna

Kamu ingin apa hari ini?
Aku, katamu.
Keinginan itu akan aku.
Aku hanya bisa tersenyum.
Hatiku sudah buatmu, walau memang tidak bisa sepenuhnya terinderai sepanjang waktu.
Tapi apalah artinya itu, karena waktu selalu melalap semua yang nyata.

Sementara kita tidak pernah nyata.
Sehingga kita akan selalu ada.
Ada untuk merasai,
menciumi,
menyayangi.
Sempurna, bukan?
Ya, mimpi yang sempurna...
Katamu.

200/CR-IA/95

Wednesday, January 28, 2009

28 January 2009 - 00:17:06

16 menit yang lalu..
semuanya terasa pas
pas aku menyelesaikan satu cerita pendek yang kusuarakan pelan
aku tau kamu mendengarnya, di sela klik keypad laptopmu
di hatiku
kamar ini mendadak senyap, pas aku menghela napas
pas titik terakhir dalam kalimat terakhir di cerita pendek itu
'cerita yang bagus' katamu
'cerita buatku?' tanyamu
'sudah selesai ceritanya?' tanyamu
'..bahkan cerita kita belum punya kalimat terakhir' katamu

iya, selamat ulang tahun cinta : kataku
buat kamu
dan kamu
....

Saturday, January 24, 2009

emotionally challenged

Banyak orang bilang laki-laki berpikir pakai otak, perempuan pakai hati.
Sebenarnya kalo dipikir benar-benar, laki-laki lebih emosional daripada perempuan.
Apalagi kalo sudah tentang hobby. Emosionalitasnya sering lebih gila dari perempuan mana pun.
Apalagi kalo harga diri ikut-ikutan main. Masalah ego.
Hobi taruhan bola. Marahnya amit-amit kalo team jagoan kalah mampus. Bisa maki-maki sehabis tontonan, maki-maki di telpon waktu disentil tentang kalah taruhan dan maki-makinya dituntasin di status Y!M.
Hobi otomotif. Sama aja.
Motor ato mobil mesti yang paling keren, paling mahal, paling kenceng, paling canggih, paling ceper, paling ini, paling itu.
Sempet malah gw beranggapan kalo mobil termasuk salah satu benda seksual mereka. Hahaha..
Coz' a lot of good things have happened to ugly men in beautiful cars. Semakin 'paling' mobilnya, semakin cakep yang make.
Hobi fitness. Pernah punya pacar ato sohib laki-laki yang rela spent too much money buat berbotol-botol fat burner or pembentuk otot? Yang rela cuma makan sayur bayam dibening dan telor ayam kampung mentah-mentah tiap pagi dan malam? Wow!!
Itu baru kalo diliat dari sedikit hobby mereka. Belum lagi dalam hal pekerjaan atau malah percintaan.
Pokoknya buat mereka seringkali if a lot is good, then too much is even better.
So, girlz... welcome to compete with them, emotionally.

Monday, January 05, 2009

happy reading

happy new year.
happy birthday.
happy anniversary.
happy...

ketika beberapa orang terdekat ngirim sms ato email yg berisikan kalimat-kalimat di atas tadi pada saat tertentu ke gw, sampai sekarang -terusterang- gw masih suka bertanya-tanya, kenapa harus kata happy yang konsisten ada menyertai momentumnya.

sebegitu inginnya kah orang lain melihat kita bahagia?
melihat kita tertawa, senang? happy?

hmm, berarti happy itu identik dgn rasa gembira, senyum, tawa.. yaa?
pantesan koleksi foto-foto di setiap keluarga kebanyakan berisi moment-moment yg memasang wajah riang.
semua ingin dikenang sebagai orang yg bahagia.
orang yg happy.
pesta ulang tahun.
wisuda.
pernikahan.
acara kumpul-kumpul.
liburan.
dan hampir jarang sekali gw liat foto pemakaman ato suasana duka lainnya.
karena mungkin duka sama dengan kesedihan.
kesedihan adalah sebuah aib.
dan yg pasti gak mungkin kita bilang ke orang yg sedang berduka, happy berduka cita yaaaa...
hehehe, lucu kedengarannya.

konsep kata happy tadi masih aja iseng mengganggu pikiran gw yg suka sok menganalisa ato nyoba berteori barangkali-barangkali sehingga banyak kemungkinan yg malah jadi basi dengan sendirinya.
terus terang, gw sama sekali gak happy waktu harus killing time sambil nunggu jalanan gak macet di sebuah kafe yang di depan pintu masuknya ada tulisan happy hour gede-gede.
soalnya gw baru happy kalo minumannya gak cuma 20% diskon ato buy 1 get 1 free tapi happy kalo gratis :)
apalagi kalo gak ditemenin sama orang yg enak diajak ngobrol.
uh, that's really not a happy ending story of the day banget.