Wednesday, November 29, 2006

dalam sebuah taksi semalam

tertata ulir ban hitam di sepanjang jalan menuju ke rumah memendarkan debu jalanan yang selalu setia dengan aspal walau ditindih sorot lampu -lampu jalanan, lampu langit- menggenapi langkah keletihan hari ini.
hampir setengah malam.
dalam sebuah taksi rinduku memuai memenuhi ruangan kotak tanpa celah bincang.
mencekik sampai batas ubun-ubun.
berulangkali melepas napas berharap rindu larut bersamanya.
mengasap, mengabu kemudian menghitam dan rontok ke sepanjang jalan seperti polusi yang menua di waktu yang meredup.
seperti saat ini.
kosong.
cuma ada rindu.